Kentang Hidroponik, Bagaimana Cara Menanamnya?

Kentang merupakan salah satu jenis sumber pangan yang banyak diminati. Tentunya, proses budidaya kentang adalah profesi yang menggiurkan untuk mendapat untung yang berlimpah. Bahkan, anda tidak perlu khawatir jika tertarik dengan budidaya ini tapi tidak punya lahan. Cara menanam kentang pun dapat dilakukan secara hidroponik. Berikut ulasannya.

Tips Menanam Kentang Hidroponik

  1. Menyiapkan Bibit Unggulan

Bibit unggul memang telah terbukti dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas. Hal ini karena bibit seringkali menurunkan unsur genetik pada tanaman selanjutnya. Untuk itu, anda sebaiknya mencari bibit berkulaitas unggul dengan membelinya dari toko pertanian yang bisa diperoleh di lingkungan sekitar maupun membelinya secara online.

Lazimnya, bibit unggul dapat diketahui dari bentuk bibit yang anda miliki. Bibit ini biasanya memiliki bentuk yang mulus, tidak ada benjolan, tidak busuk maupun terdapat bercak hitam. Bibit ini juga sudah memiliki usia yang matang dengan mata tunas sebanyak 3-5 buah. Selanjutnya, bibit kentang unggulan juga memiliki berat 60 gr dengan diameter 55 cm.

  1. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik

Media tanam hidroponik yang disiapkan dapat berupa kerangka kontruksi NFT yang terbuat dari aluminium atau kayu. Anda bahkan bisa membuat hal ini menjadi lebih sederhana menggunakan ember bekas beserta penutupnya. Lazimnya, tutup ember ini akan dilubangi untuk diisi dengan net pot yang dipakai agar benih tanaman bisa mencapai air.

Net pot yang digunakan pada proses ini memiliki lubang-lubang yang bisa diisi dengan kain flannel sebagai sumbu. Kemudian, anda juga dapat membuat lubang kecil pada penutup sebagai aerator maupun 4 lubang kecil pada dinding ember sebagai lubang udara. Setelah itu, masukkan larutan nutrisi, hidroton dan air ke dalam ember beserta selang aerator.

  1. Menanam Kentang

Bibit yang telah dibeli sebaiknya didiamkan selama 30 hari untuk menumbuhkan mata tunas pada kentang. Cara menanam kentang dalam hal ini hanya perlu dilakukan dengan meletakkan bibit pada net pot yang telah disediakan. Selain itu, anda juga perlu berhati-hati dalam meletakkan bibit agar mata tunas tidak terbalik dan berada di bawah.

  1. Proses Pemeliharaan

Proses penanaman dengan sistem hidroponik hanya memerlukan pemeliharaan yang mudah dibandingkan dengan penanaman di lahan. Sistem NTF yang telah dibuat menggunakan ember bekas ini bahkan dapat menghasilkan nutrisi tanaman yang cukup air dan oksigen. Tentunya, akar tanaman ini juga akan terendam dalam air dan menghasilkan kentang-kentang yang berkualitas.

Dalam sistem perawatannya, anda hanya perlu memberikan penyinaran cahaya matahari yang cukup untuk tanaman ini. JIka umbi yang ditanam telah tumbuh daun, usahakan daun tersebut dapat tumbuh ke atas dan terkena cahaya matahari. Selain itu, perilah nutrisi hidroponik dengan menambahkan pupuk yang memiliki unsur P dan K. Anda juga bisa menggunakan pupuk nasa pada tahap ini.

  1. Masa Panen

Masa panen pada tanaman yang satu ini biasanya dapat berlangsung sekitar 110 hari setelah penanaman. Kondisi ini bahkan dapat ditandai dengan gejala kondisi tanaman yang mulai layu. Anda bahkan bisa melihat kondisi umbi yang tumbuh dengan optimal setelah mengangkat tutup ember yang anda gunakan untuk menyangga net pot.

Tanaman kentang umumnya ditanam pada tanah di daerah pegunungan. Namun, perkembangan teknologi yang pesat membuat penanaman kentang dapat dilakukan di rumah menggunakan hidroponik. Tentunya, beberapa tips di atas dapat anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang melimpah. Selain itu, perawatan dengan menambahkan nutrisi pupuk juga diperlukan.